Bakphia merupakan salah satu camilan khas Nusantara yang tidak hanya memanjakan lidah. Namun, juga mempunyai cerita yang menarik, kaya akan budaya dan sejarah.
Sebagai ikon kuliner Yogyakarta, bakpia ini dikenal memiliki tekstur yang lembut. Rasanya manis dan aromanya sangat menggoda. Untuk mengetahui apa saja fakta menariknya, simak penjelasan berikut ini.
Beberapa Fakta Menarik tentang Bakphia
Bakpia berasal dari bahasa Hokkian, “bak” ini artinya daging babi dan “pia” berarti kue. Bakpia merupakan adaptasi dari kue tradisional asal Tiongkok yang bernama tou luk pia. Dulunya, diisi dengan daging babi. Berikut ini sudah ada beberapa fakta menarik tentang makanan ini:
1. Resepnya Terus Dimodifikasi
Ketika kue ini diperkenalkan ke Indonesia, khususnya Yogyakarta, resepnya telah dimodifikasi. Hal ini agar sesuai dengan selera masyarakat Muslim di Nusantara. Isian daging babi diganti dengan kacang hijau manis, yang saat ini menjadi ciri khas bakpia.
Fakta tersebut menunjukkan kuliner ini bisa menjadi medium akulturasi budaya. Di mana tradisi Tiongkok dapat menyatu dengan nilai-nilai lokal di Indonesia. Perubahan tersebut tidak hanya menjadikan kudapan manis ini lebih diterima masyarakat secara luas.
Namun, juga menciptakan identitas baru khas Nusantara. Seiring dengan berjalannya waktu, bakpia menjadi ikon kuliner Yogyakarta yang tidak terpisahkan dari kota ini.
2. Kampung Pathuk, Rumah Asli Bakphia
Bagi penggemar makanan ini, nama “Bakpia Pathok” pasti tidak asing lagi. Kampung Pathok di Yogyakarta merupakan tempat asal mula bakpia modern.
Kudapan manis tersebut diproduksi mulai dari tahun 1948. Saat itu, para pengrajin lokal mencoba membuat camilan berbasis kacang hijau sebagai alternatif kudapan sehari-hari.
Awalnya, kudapan manis ini diproduksi dalam skala kecil dan hanya bisa dikonsumsi Masyarakat lokal. Namun, karena rasanya unik, bakpia mulai dikenal secara luas dan dijadikan sebagai oleh-oleh khas Yogyakarta.
Setiap produsen bakpia di Kampung Pathuk biasanya akan menggunakan nomor unik. Misalnya seperti Bakpia 75, Bakpia 25, serta Bakpia 145, untuk membedakan merek.
Kampung Pathuk saat ini menjadi destinasi wisata kuliner yang wajib dikunjungi. Di mana Sobat Dejogja dapat membeli bakpia secara langsung dari produsen sekaligus melihat proses pembuatannya.
3. Rasa yang Beragam
Awalnya, Bakphia hanya memiliki satu varian rasa, yaitu kacang hijau. Namun, seiring dengan perkembangan zaman, kini kudapan itu telah hadir dalam berbagai varian rasa yang menarik.
Beberapa rasa yang paling populer meliputi coklat, keju, durian, ubi ungu, sampai matcha. Inovasi rasa ini dilakukan untuk bisa menarik minat konsumen modern yang memiliki selera beragam.
Bahkan, beberapa produsen telah mencoba membuat makanan ini dengan isian gurih. Misalnya seperti ayam atau tuna, meski varian manis tetap menjadi favorit utama.
Selain itu, tekstur bakpia juga telah mengalami inovasi. Tersedia juga kudapan ini dengan kulit tipis dan lembut yang dikenal bakpia basah. Selain itu, ada kudapan manis dengan kulit yang kering dan renyah disebut bakpia kering.
4. Proses Produksi yang Menjaga Keaslian
Meski teknologi modern sudah banyak digunakan dalam industri makanan, namun beberapa produsen Bakphia tetap mempertahankan metode tradisional dalam proses produksinya. Mulai dari pengolahan kacang hijau, pembuatan adonan, sampai proses pemanggangan.
Bahkan, sebagian besar proses masih dilakukan secara manual untuk menjaga cita rasa dan kualitas. Proses tersebut dimulai dengan merendam kacang hijau, mengupas kulitnya, lalu memasaknya sampai menjadi pasta manis dan lembut.
Adonan kulit kudapan manis ini dibuat dari campuran tepung terigu, gula, serta margarin. Kemudian, makanan tersebut akan diisi dengan pasta kacang hijau dan dibentuk bulat kecil.
Setelah itu, makanan khas ini akan dipanggang dalam oven sampai matang. Saat ini, beberapa produsen membuka dapurnya, sehingga Sobat Dejogja bisa langsung melihat proses pembuatan bakpia.
5. Bakphia Menjadi Ikon Oleh-Oleh
Kudapan manis ini tidak hanya menjadi camilan favorit di Indonesia, namun juga mulai dikenal di kancah internasional. Sebagai oleh-oleh khas Yogyakarta, bakpia hampir selalu dibeli oleh Sobat Dejogja yang berkunjung ke kota ini.
Bahkan, sebagian orang rela memesan bakpia dari luar kota untuk bisa menikmati rasa autentiknya. Kehadiran kudapan manis ini di berbagai toko oleh-oleh Yogyakarta telah menunjukkan kuatnya posisi camilan ini dalam budaya kuliner Indonesia.
Jika Sobat Dejogja mempunyai rencana untuk berlibur dan ingin mendapakan makanan khas Jogja ini, bisa menggunakan paket liburan dari Dejogja Adventure. Kami siap menemani liburan yang menyenangkan. Untuk itu, segera hubungi Dejogja Adventure.
Selain itu, bakpia juga seringkali menjadi simbol keramahan orang Jogja. Hal ini karena dikenal suka berbagi makanan manis sebagai bentuk kehangatan. Bakphia ini juga bisa menjadi cemilan favorit ketika liburan bersama dengan Dejogja Adventure.