Candi Borobudur

Candi Borobudur

Halo sahabat De Jogja! Kali ini kita akan berbagi cerita tentang Candi Borobudur! Siapa yang enggak pernah mendengar nama itu? Candi Borobudur sudah cukup akrab di telinga sejak kita belajar di sekolah dasar. Sebagai orang Indonesia, seharusnya kita bangga karena memiliki banyak peninggalan sejarah yang bernilai seni karya tinggi, arsitektur yang sangat legendaris. Candi Borobudur ini juga dianggap sebagai Candi Buddha terbesar di Indonesia bahkan masuk juga terbesar di dunia. Dan Candi Borobudur ini sudah diakui UNESCO pada sekitar tahun 1991 sebagai salah satu situs warisan dunia.

Di sana sahabat De Jogja selain menikmati arsitektur dan seni karya yang ada dalam diri Candi Borobudur, sahabat De Jogja juga bias menikmati pemandangan alam di sekitar Candi. Apalagi saat sore hari, jika sahabat De Jogja beruntung bias melihat pesona eksotisme dari mataharit tenggelam dan langit berubah warna menjadi orange. Pada bagian selatan candi ini, sahabat De Jogja bias melihat Bukit Manoreh yang dalam pandangan seperti orang dalam posisi tidur. Dari Candi Borobudur ini juga sahabat De Jogja bias melihat 4 gunung sekaligus, yaiut : Gunung Sindoro, Gunung Sumbing, Gunung Merbabu, Gunung Merapi yang mengelilingi sahabat De Jogja.

Nama Borobudur

Dalam Bahasa Indonesia, bangunan keagamaan purbakala disebut candi. Istilah candi juga digunakan secara lebih luas untuk merujuk kepada semua bangunan purbakala yang berasal dari masa Hindu-Buddha di Nusantara. Misalnya gerbang, gapura, dan petirtaan (kolam dan pancuran pemandian). Asal mula nama Borobudur tidak jelas, meskipun memang nama asli dari kebanyakan candi di Indonesia tidak diketahui. Nama Borobudur pertama kali ditulis dalam buku “Sejarah Pulau Jawa” karya Sir Thomas Raffles. Raffles menulis mengenai monumen bernama borobudur, akan tetapi tidak ada dokumen yang lebih tua yang menyebutkan nama yang sama persis. Satu-satunya naskah Jawa kuno yang memberi petunjuk mengenai adanya bangunan suci Buddha yang mungkin merujuk kepada Borobudur adalah Nagarakretagama, yang ditulis oleh Mpu Prapanca pada 1365.

Nama Bore-Budur, yang kemudian ditulis BoroBudur, kemungkinan ditulis Raffles dalam tata bahasa Inggris untuk menyebut desa terdekat dengan candi itu yaitu desa Bore (Boro). Kebanyakan candi memang seringkali dinamai berdasarkan desa tempat candi itu berdiri. Raffles juga menduga bahwa istilah ‘Budur’ mungkin berkaitan dengan istilah Buda dalam bahasa Jawa yang berarti “purba”– maka bermakna, “Boro purba”. Akan tetapi arkeolog lain beranggapan bahwa nama Budur berasal dari istilah bhudhara yang berarti gunung.

Banyak teori yang berusaha menjelaskan nama candi ini. Salah satunya menyatakan bahwa nama ini kemungkinan berasal dari kata Sambharabhudhara, yaitu artinya “gunung” (bhudara) di mana di lereng-lerengnya terletak teras-teras. Selain itu terdapat beberapa etimologi rakyat lainnya. Misalkan kata borobudur berasal dari ucapan “para Buddha” yang karena pergeseran bunyi menjadi borobudur. Penjelasan lain ialah bahwa nama ini berasal dari dua kata “bara” dan “beduhur”. Kata bara konon berasal dari kata vihara, sementara ada pula penjelasan lain di mana bara berasal dari bahasa Sanskerta yang artinya kompleks candi atau biara dan beduhur artinya ialah “tinggi”, atau mengingatkan dalam bahasa Bali yang berarti “di atas”. Jadi maksudnya ialah sebuah biara atau asrama yang berada di tanah tinggi.

Lingkungan sekitar

Terletak sekitar 40 kilometres (25 mi) barat laut dari Kota Yogyakarta, Borobudur terletak di atas bukit pada dataran yang dikeliling dua pasang gunung kembar. Gunung Sundoro-Sumbing di sebelah barat laut dan Merbabu-Merapi di sebelah timur laut. Di sebelah utaranya terdapat bukit Tidar, lebih dekat di sebelah selatan terdapat jajaran perbukitan Menoreh. Kemudian candi ini terletak dekat pertemuan dua sungai yaitu Sungai Progo dan Sungai Elo di sebelah timur. Menurut legenda Jawa, daerah yang dikenal sebagai dataran Kedu adalah tempat yang dianggap suci dalam kepercayaan Jawa dan disanjung sebagai ‘Taman pulau Jawa’ karena keindahan alam dan kesuburan tanahnya.

Berikut foto – foto di Candi Borobudur:

Candi-Borobudur-De-Jogja

Candi-Borobudur-1-De-Jogja

Candi-Borobudur-2-De-Jogja

Bagaimana sahabat De Jogja? Apakah tertarik untuk menikmati eksotisme Borobudur dari dekat? Kami akan menyediakan paket – paket wisata menarik yang menyediakan Candi Borobudur di dalamnya. Tentunya dengan biaya yang menarik pula. Jadi tunggu apa lagi! Segera hubungi kami…

CP : 08580022108

1 thoughts on “Candi Borobudur

  1. Pingback: Paket Outbound Magelang By Dejogja Adventure Indonesia

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Chat via Whatsapp