Kemegawah Masjid Kampus UGM – Terletak di Jalan Tevesia No. 1 Bulaksumur, Yogyakarta. Masjid Kampus UGM berdiri indah sebagai masjid terbesar dan termegah yang dibangun dan dimiliki oleh sebuah kampus di Asia Tenggara. Dibangun tahun 1998, masjid ini memang bernama resmi Masjid Kampus UGM. Masjid Kampus UGM pertama kali digunakan pada 4 Desember 1999 atau 5 hari jelang 1 Ramadhan 1420 H.
Masjid ini berada di sebelah selatan kampus Fakultas Psikologi atau di utara kampus Diploma Ekonomi Universitas Gadjah Mada. Tak hanya menyandang predikat masjid kampus terbesar se-ASEAN, Masjid Kampus UGM juga dikenal karena kemegahannya, bahkan menjadi salah satu tujuan alternatif wisata religi di Yogyakarta.
Pandangan pertama terhadap Masjid Kampus UGM yang menghadap arah timur ini adalah jasadnya yang besar berdiri di atas tanah yang lebih tinggi dari jalan raya di depannya. Tangga dan gapura lengkung yang menjulang menjadi daya tarik pertama masjid yang sehari-hari menjadi pusat kegiatan islami civitas akademika UGM ini.
Masjid UGM berdiri di atas lahan seluas lebih dari 2,5 hektar dengan luas bangunan 3.142 m2. Bangunan masjid terdiri dari 2 lantai yakni lantai 1 yang diperuntukkan bagi jamaah laki-laki dan lantai 2 sebagai tempat jamaah wanita. Kedua lantai yang luas tersebut membuat Masjid Kampus UGM mampu menampung sekitar 5.000 orang jamaah. Daya tampung ini bertambah jika sayap dan halaman masjid juga digunakan sebagai tempat ibadah
Masjid Kampus UGM dengan bentuk atap limasan mengadopsi arsitektur Jawa. Sore hari saat bulan Ramadhan masjid ini selalu ramai oleh warga kampus dan masyarakat sekitar.
Gaya Arsitektur Masjid Kampus UGM
Bentuk utama bangunan masjid mengadopsi gaya arsitektur Jawa berupa rumah Joglo. Hal ini tampak dari atapnya yang berbentuk limasan. Halaman depannya yang berupa pelataran luas dengan sebuah kolam, air mancur dan beberapa palem menjulang tinggi mengadopsi gaya masjid Taj Mahal. Sementara interior masjid mencerminkan gaya Masjid Nabawi yang ditunjukkan melalui lengkungan-lengkungan yang berisi ornamen-ornamen dan kaligrafi.
Desain Interior
Interior masjid didominasi warna emas dengan perpaduan hijau, krem dan merah. Tiang-tiang besar menambah kesan megah dan kokoh.
Warna emas yang kental di bagian dalam masjid termasuk pada tiang utamanya menjadi prasasti jika masjid ini dibangun sebagai peringatan emas 50 tahun UGM. Kesan elegan di bagian interior semakin kuat berkat perpaduan marmer warna merah, hijau dan krem yang menjadi lantai dan dinding depan masjid.
Meski menjadi yang terbesar dan termegah di Asia Tenggara, Masjid Kampus UGM tetap mengusung konsep bangunan ramah lingkungan. Selain dikelilingi halaman yang teduh dan taman yang rindang, Masjid ini nyaris tak memiliki dinding di kedua sisinya. Atap dan kubahnya juga sangat tinggi. Hal ini membuat udara sejuk selalu memenuhi ruangan masjid meski masjid ini tidak memasang kipas angin dan AC.